Sabtu, 24 April 2010

Minyak Bumi

Minyak bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Pompa minyak

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

Komposisi

Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll.

Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.

Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana) - semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan -0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).

Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10

Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada di antara C16 sampai ke C20.

Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal.

Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:

* minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan sebagai pelarut)
* minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar mobil)
* minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar mobil)
* minyak tanah ringan: 120 - 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)
* kerosene: 150 - 300 °C (bahan bakar mesin jet)
* minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel/pemanas)
* minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin)
* sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu

Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.
 Negara penghasil minyak bumi terbesar

(Diurutkan berdasar jumlah produksi tahun 2006) dan total produksi1nya dalam juta barrel per hari

1. Saudi Arabia.svg Arab Saudi - 10,665
2. Russia.svg Rusia - 9,667
3. the United States.svg Amerika Serikat2 - 8,331
4. Iran.svg Iran - 4,148
5. the People's Republic of China.svg Republik Rakyat Cina - 3,858
6. Mexico.svg Meksiko - 3,707
7. Canada.svg Kanada - 3,288
8. the United Arab Emirates.svg Uni Emirat Arab - 3,0
9. Venezuela.svg Venezuela - 2,803
10. Norway.svg Norwegia - 2,786
11. Kuwait.svg Kuwait - 2,675
12. Nigeria.svg Nigeria - 2,443
13. Brazil.svg Brasil - 2,166
14. Algeria.svg Aljazair - 2,122
15. Iraq.svg Irak - 2,008



(Diurutkan berdasar jumlah yang diekspor di 2006) dan total ekspor dalam juta barrel per hari

* Flag of Saudi Arabia.svg Arab Saudi - 8,651
* Flag of Russia.svg Rusia - 6,565
* Flag of Norway.svg Norwegia - 2,524
* Flag of Iran.svg Iran - 2,519
* Flag of the United Arab Emirates.svg Uni Emirat Arab - 2,515
* Flag of Venezuela.svg Venezuela - 2,203
* Flag of Kuwait.svg Kuwait - 2,150
* Flag of Nigeria.svg Nigeria - 2,146
* Flag of Algeria.svg Aljazair - 1,847
* Flag of Mexico.svg Meksiko - 1,676
* Flag of Libya.svg Libya - 1,525
* Flag of Iraq.svg Irak - 1,438
* Flag of Angola.svg Angola - 1,365
* Flag of Kazakhstan.svg Kazakhstan - 1,114
* Flag of Canada.svg Kanada - 1,071

Catatan:
1 Total produksi termasuk minyak mentah, gas alam, kondesat dan cairan lainnya.
2 Flag of the United States.svg Amerika Serikat mengkonsumsi seluruh minyak yang diproduksinya.
3 Yang dicetak tebal adalah negara-negara anggota OPEC.

Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain: minyak bensin (gasoline), minyak disel, minyak tanah (kerosene). Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan biaya yang sangat besar.





Proses Operasi di dalam Kilang Minyak

Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.

Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.

Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:

* Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
* Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:

* Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)
* Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
* Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming

* Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
* Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
* Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.

 Proses Distilasi
Gambar ini memperlihatkan proses distilasi (penyulingan) minyak mentah yang berlangsung di Kolom Distilasi.

Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung di dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.

Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.

Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit proses yang lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker, dll.

Produk-produk Kilang Minyak


Produk-produk utama kilang minyak adalah:

* Minyak bensin (gasoline). Minyak bensin merupakan produk terpenting dan terbesar dari kilang minyak.
* Minyak tanah (kerosene)
* LPG (Liquified Petroleum Gas)
* Minyak distilat (distillate fuel)
* Minyak residu (residual fuel)
* Kokas (coke) dan aspal
* Bahan-bahan kimia pelarut (solvent)
* Bahan baku petrokimia
* Minyak pelumas

 Kilang Minyak di Indonesia

Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain:

* Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007
* Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari)
* Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari)
* Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 348 ribu barel/hari)
* Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu barel/hari)
* Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari)
* Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari)
* Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar