stephen Hawking fisikawan, ahli kosmologi dan pemimpi menjawab pertanyaan besar bagaimana perjalanan waktu bisa dilakukan, menemukan portal menuju masa lalu, atau menemukan sebuah jalan pintas ke masa depan.Perjalanan waktu pernah dipertimbangkan sebagai pendapat yang bertentangan dengan ajaran resmi. Hawking yang seringkali menghindari pembicaraan tentang perjalanan antar waktu karena khawatir disebut eksentrik kini mengungkap pendapatnya.
Faktanya, orang yang membangun Stonehenge, terobsesi dengan waktu. Hawking bermimpi jika memiliki mesin waktu maka bisa mengunjungi Marilyn Monroe pada masa jayanya atau pergi bersama Galileo melihat bintang melalui teleskopnya atau juga berjalan ke akhir alam semesta untuk menemukan bagaimana cerita kosmik berakhir.
Untuk melihat bagaimana perjalanan waktu bisa terjadi, harus melihat studi fisikawan tentang empat dimensi. Tidak sesulit yang terdengar, setiap orang tahu bahwa setiap materi memiliki obyek fisik dalam tiga dimensi, yakni panjang, lebar dan tinggi.
Tetapi ternyata ada sebuah ukuran lain, yakni panjang waktu. Ada perbedaaan antara manusia yang mampu hidup dalam waktu 80 tahun, Stonehenge ribuan tahun dan sistem tata surya yang bertahan hingga miliaran tahun.
Setiap materi memiliki panjang waktu sebagaimana ruang angkasa. Menjelajah waktu berarti melalui dimensi ke-empat tersebut.
Manusia normal setiap hari mengendarai sebuah kendaraan. Berkendara dalam garis lurus berarti berjalan di dimensi pertama, belok ke kanan atau ke kiri berarti berada di dimensi kedua dan ketika jalan menanjak atau menurun maka hal tersebut merupakan dimensi ketiga.
Lalu bagaimana berjalan dalam ruang waktu? bagaimana menemukan sebuah jalur melalui dimensi keempat.