1. Tabrakan Antar Galaksi
Galaksi merupakan suatu sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang yang tersusun atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik antar bintang dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap (black matter). Asal kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti “susu,” hal ini merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Jenis-jenis galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi yang biasanya merupakan lubang hitam. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti dengan tata suryanya termasuk juga bumi dan semua benda yang mengorbit matahari merupakan bagian kecil dari galaksi.

Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data observasi menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
Ternyata galaksi dapat saling bertabrakan satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
2. Quasar
Sifat dari quasar tidak dimengerti selama beberapa dekade. Sekarang quasar diterima sebagai sebuah jenis dari galaksi aktif di mana keluaran energi besar dihasilkan dari benda yang jatuh ke lubang gelap yang besar di pusat galaksi.

3. Materi Gelap (Dark Matter)
Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi. Perkiraan tentang banyaknya materi di dalam alam semesta berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya ada jauh lebih banyak materi daripada materi yang dapat diamati secara langsung. Terlebih lagi, adanya materi gelap dapat menyelesaikan banyak ketidakkonsistenan dalam teori dentuman dahsyat.

Pertanyaan tentang adanya materi gelap mungkin tampak tidak relevan dengan keberadaan kita di bumi. Akan tetapi, ada atau tidaknya materi gelap ini dapat menentukan takdir terakhir dari alam semesta. Kita mengetahui bahwa sekarang alam semesta mengalami pengembangan karena cahaya dari benda langit yang jauh menunjukkan adanya pergeseran merah. Banyaknya materi biasa yang terlihat di alam semesta tidaklah cukup untuk membuat gravitasi menghentikan pengembangan, dan dengan demikian pengembangan akan berlanjut selamanya tanpa adanya materi gelap. Pada prinsipnya, jumlah materi gelap yang cukup di alam semesta dapat menyebabkan pengembangan alam semesta berhenti, atau kebalikannya (yang akhirnya membawa kita pada Big Crunch). Pada prakteknya, sekarang banyak anggapan bahwa gerakan-gerakan alam semesta didominasi oleh komponen lainnya, energi gelap.
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

5. Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
6. Mini Black Hole


7. Neutrino

yang dapat menembus permukaan logam. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
8. Radiasi Kosmik
Radiasi kosmogenis atau sinar kosmis (cosmis rays) adalah radiasi alam yang berasal dari angkasa luar dan sampai ke bumi. Sebelum sampai ke bumi, radiasi kosmogenis ini berinteraksi dengan partikel-partikel sub-atomik yang ada di ruang angkasa membentuk senyawa atau atom baru yang memperkaya atom ataupun senyawa yang sudah ada di bumi. Radiasi kosmogenis berasal dari ledakan supernova dan matahari.
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
9. Antimateri

Antimateri tidak ditemukan secara alami di bumi, kecuali hanya dalam waktu sangat singkat dan dalam jumlah sangat sedikit (karena peluruhan radioaktif atau sinar kosmik).
FAKTA ANTIMATERI
~ Antimateri adalah partikel dalam materi yang berlawanan dengan jumlah energi yang sama. Antimateri dari elektron adalah positron, dan antimateri dari proton adalah antiproton.
~ Antimateri tak tersedia di alam tapi terbentuk oleh peluruhan radioaktif.
~ Antimateri diteorikan Paul Dirac, fisikawan Inggris, pada 1928 dan ditemukan empat tahun kemudian oleh fisikawan Amerika Serikat, Carl Anderson.
~ Jika materi dan antimateri bertemu, keduanya akan meledak saling meniadakan.
~ Antimateri dipakai sebagai sinar laser pada mesin rontgen. Pada mesin ini, benturan positron dan elektron akan menghasilkan foton sinar Gamma (sinar X), yang akan ditangkap detektor. Pendeteksi meneruskannya ke komputer yang menghasilkan gambar pindai.
~ Efektivitas 1 antimateri = 4 proton – Sejak 1985, CERN memproduksi 10 nanogram antimateri berbiaya Rp 200 miliar per tahun. Jadi, untuk membuat 1 gram antimateri butuh Rp 10 juta triliun. – Membuat 1 gram antimateri perlu 100 juta tahun. – Dengan rumus E=mc2, energi 1 gram antimateri = 42.800 ton bom TNT.
~ Antimateri tak tersedia di alam tapi terbentuk oleh peluruhan radioaktif.
~ Antimateri diteorikan Paul Dirac, fisikawan Inggris, pada 1928 dan ditemukan empat tahun kemudian oleh fisikawan Amerika Serikat, Carl Anderson.
~ Jika materi dan antimateri bertemu, keduanya akan meledak saling meniadakan.
~ Antimateri dipakai sebagai sinar laser pada mesin rontgen. Pada mesin ini, benturan positron dan elektron akan menghasilkan foton sinar Gamma (sinar X), yang akan ditangkap detektor. Pendeteksi meneruskannya ke komputer yang menghasilkan gambar pindai.
~ Efektivitas 1 antimateri = 4 proton – Sejak 1985, CERN memproduksi 10 nanogram antimateri berbiaya Rp 200 miliar per tahun. Jadi, untuk membuat 1 gram antimateri butuh Rp 10 juta triliun. – Membuat 1 gram antimateri perlu 100 juta tahun. – Dengan rumus E=mc2, energi 1 gram antimateri = 42.800 ton bom TNT.
1 komentar:
Pertamax...
info menarik sobat!!
semua ini kuasa maha pencipta!!
Posting Komentar